"Kami ingin KKP fokus pada tugas pokoknya. Sebagai penanggung jawab utama pengembangan sektor perikanan dari hulu sampai hilir," ungkap Anggota Komisi IV DPR RI Akmal Pasluddin, Rabu (22//6).
Akmal meminta hal tersebut sebab banyak persolan di sektor perikanan saat ini yang butuh banyak perhatian. Hal itu seperti peningkatan produksi perikanan tangkap, pengembangan budidaya perikanan, perbaikan logistik dan meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan serta petambak garam.
Di sisi lain, Akmal juga menyarankan agar persoalan pertahanan militer laut, seperti penangkapan kapal-kapal asing yang menyusup untuk menangkap ikan di perairan Indonesia tanpa izin, cukup diserahkan pada TNI AL.
"Biarkan TNI AL yang bekerja secara serius untuk pengamanan laut kita. Dan penangkapan kapal-kapal asing pelaku illegal fishing sebagai bukti prestasi militer kita bidang kelautan," tambah Legislator PKS dari Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan II ini.
Menurut Akmal, salah satu fokus yang diabaikan oleh kementerian yang dipimpin Menteri Susi Pudjiastuti itu adalah adanya impor ikan 2 ribu ton yang menuai kecaman dari berbagai pihak.
Padahal, pada akhir tahun 2015, KKP mencatat produksi perikanan tangkap Indonesia sebanyak 7 juta ton. Hal itu, menurut Akmal, terjadi karena tidak diselesaikannya masalah armada laut nasional pengangkut ikan dan sistem logistik yang buruk.
"Sebaiknya masing-masing lembaga negara fokus dalam bekerja. Illegal fishing serahkan pada TNI AL. Sedangkan KKP fokus penuhi target kebutuhan produksi perikanan laut dan darat," pungkas Akmal.
[rus]
BERITA TERKAIT: