Namun bagi Direktur Eksekutif Indobarometer, M. Qodari, sikap Rizal yang kerap berbicara blak-blakan adalah sikap positif.
Sikap keras Rizal dapat dipahaminya dengan melihat latar belakang Rizal yang tidak hanya pernah menjadi lawan politik Orde Baru, tetapi juga lama menjadi oposisi pemerintah di orde reformasi.
Bahkan, dia menilai, saat ini Rizal memainkan tiga peran sekaligus di dalam pemerintahan Jokowi.
"RR ini menteri
three in one, eksekutif, legislatif dan penyelamat aset negara seperti KPK," jelasnya.
Menurut dia, Rizal Ramli adalah ahli ekonomi yang perspektifnya di atas teknis.
"Dia enggak hanya lihat teknis, tapi di atas itu. Pandangan ekonominya ideologis, strukturalis, enggak banyak ekonom yang seperti dia," ujarnya.
Mengenai banyak kritik yang meminta Presiden Jokowi memecat Rizal dari kabinet, Qodari menilainya itu sangat tergantung presiden. Meski Rizal kerap dianggap segelintir kalangan sebagai pembuat kegaduhan, namun setahunya Presiden Jokowi tidak pernah menyinggung Rizal.
"Tergantung presiden. Setahu saya presiden enggak pernah ngomong soal RR langsung," ucapnya.
Dia malah menilai, sosok Rizal masih dibutuhkan Jokowi untuk mengelola konflik antar kepentingan di internal kabinet. Istilahnya, Rizal menjadi
"proxy" Jokowi.
"RR itu
proxy-nya presiden, dipakai untuk mengelola isu dan kepentingan di dalam kabinet," ujarnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: