Demikian diungkapkan pengamat komunikasi politik Universitas Brawijaya, Anang Sujoko menanggapi putar balik Partai Amanat Nasional (PAN) ke gerbong pemerintah
"PAN tidak konsisten dan ideologinya tak jelas, makanya gampang berpindah. Harusnya apapun yang terjadi ideologi mesti tegak," sambung Anang saat dihubungi, Kamis (3/9)
Anang menambahkan saat ini hampir semua partai politik melupakan ideologi partainya. Sehingga pengambilan keputusan politik yang dilakukan partai hanya didasarkan pada kepentingan sesaat saja.
Berpindah haluannya PAN, lanjut Anang, telah menunjukkan inkonsistensi dalam memegang ideologi partai. Sikap ini menambah deretan partai politik yang berideologi pragmatis
"Jadi roh dari berpolitik itu ideologi. Ideologi menjauhkan partai dari jurang pragmatisme. Kalau sepert ini (pindah haluan) bisa-bisa PAN dihukum oleh rakyat karena tak konsisten," pungkas Anang.
[ian]
BERITA TERKAIT: