Arogansi RJ Lino Berbuntut Panggilan Komisi VI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 01 September 2015, 18:02 WIB
Arogansi RJ Lino Berbuntut Panggilan Komisi VI
rj lino/net
rmol news logo Puluhan anggota Serikat Pekerja Jakarta Internasional  Container Terminal (SP JICT) mengadu ke pimpinan Komisi VI DPR. Mereka diterima Wakil Ketua Komisi VI DPR Heri Gunawan.

Menurut Heri, kedatangan SP JICT bagi Komisi VI DPR sangat penting untuk mengetahui persoalan sesungguhnya terjadi di Pelindo II. Termasuk pernyataan Dirut Pelindo II, RJ Lino, yang berbicara sangat arogan.

"Dengan demikian kita bisa objektif melihat persoalan yang terjadi dari keterangan para serikat pekerja," kata Heri Gunawan kepada wartawan, di gedung DPR, Selasa (1/9).

Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini mengatakan bahwa pihaknya sudah mendengar keluhan dari para pekerja dari berbagai media massa, yakni soal pengelolaan pelabuhan, khususnya berkaitan dengan dweling time dan kontrak pelabuhan oleh JICT.

Terkait ‎dengan kontrak, SP JICT menolak perpanjangan kontrak dari 2019 hingga  2039.

"Komisi VI DPR juga mempertanyakan perpanjangan kontrak tersebut," tegas Heri.

‎Setelah mendengarkan duduk persoalan yang terjadi sesungguhnya di JICT, menurut dia, Komisi VI DPR akan memanggil Dirut Pelindo II, RJ Lino. Pemanggilan itu tidak saja menindaklanjuti laporan SP JICT, tapi berkaitan juga dengan pernyataan arogan RJ Lino.

"Tapi sebelum panggil Lino, kita akan tanyakan kepada Rini terkait hasil pembicaraan dengan serikat pekerja ini agar bisa mengambil kebijakan yang lebih baik. Dan yang lebih penting a‎pakah sudah catatan khusus soal Lino ancam presiden. Ini kan tidak etis," ujarnya.

Dia menambahkan, Lino yang merupakan Dirut BUMN tidak pantas berbicara seperti itu di depan media. Apalagi sampai mengancam presiden. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA