Salah satunya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Munas Jakarta, Djan Faridz. Mantan Menteri Perumahan Rakyat ini diangkat menjadi pembaca doa.
Salah satu bait doa yang disampaikan Djan Faridz di tengah-tengah 4000 kader Gerindra dan jajaran petinggi KMP berbunyi sebagai berikut: "
Lindungi bangsa kami dari keterpurukan ekonomi yang kian memburuk, rupiah yang kian merosot, bahan-bahan pokok yang semakin mahal, ketergantungan impor yang semakin tinggi, utang yang semakin bertambah."
"Sementara para pemimpin kami masih asyik mencitrakan dirinya tanpa rasa malu dan berdosa. Ya Allah, ya Tuhan kami. Mau ke mana negeri kami hari ini? Hanya Engkau yang bisa menjaga kami,†ucap Djan lirih dalam doanya
"Janganlah buat pemimpin kami jadi sumber konflik di negeri ini. Sesungguhnya, kekuasaan bersumber dari-Mu. Engkau beri kekuasaan kepada yang Engkau kehendaki, dan Engkau pula cabut kekuasaan itu dari orang yang Engkau kehendaki," tambah Djan.
Doa yang dibacakan kemudian berlanjut pada kondisi Indonesia pada umumnya. Disebutkan, enam juta penduduk Indonesia terjerumus dalam narkoba. Rakyat pun kehilangan sumber air dan lahan pertanian, serta kerusakan hutan yang semakin besar.
Djan kemudian mengucap bahwa Allah telah ingatkan kepada Rasulullah bahwa ada tiga golongan yang mendapatkan kemurkaan sebelum diberikan kepada orang lain. Pemimpin yang tidak adil hakim yang curang, dan ulama yang khianat.
"Ya Allah, jauhkanlah kami dari tiga golongan manusia yang Engkau murkai itu, agar bangsa kami terhindar dari azab-Mu,†lontar Djan
"Jangan biarkan pemimpin kami kehilangan keadilan, kecerdasan, dan membohongi rakyat serta melupakan petunjuk-Mu. Jangan biarkan pemimpin hukum di negeri ini berbuat curang, sewenang-wenang, dan menyembunyikan kebenaran,†doa Djan
Usai upacara, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga bertindak sebagai inspektur upacara, Prabowo Subianto, mengaku terenyuh dengan doa yang dibacakan Djan Faridz. Menurutnya, doa tersebut sangat tepat dilantunkan di tengah susahnya kehidupan bangsa dari negara yang kaya raya ini.
"Itu doa sapu jagat, doa kebangsaan untuk kondisi negara saat ini,†sebut Prabowo.
[ald]
BERITA TERKAIT: