Sambutan positif disampaikan oleh Direktur Penelitian Pusat KajianTrisakti (Pusaka Trisakti) Juliaman Napitu Saragih mengenai pengajuan tersebut.
"Saya pikir pengajuan Gatot oleh Jokowi sudah tepat. Beliau profesional dan tidak punya beban psikologis dengan parpol pendukung dan Jokowi sejak awal kariernya," puji Juliaman, Rabu (10/6).
Berbeda dengan Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Agus Supriatna yang menurutnya, lompat dua bintang karena restu dan tanda tangan Jokowi.
"Jasa Jokowi-JK tidak terlalu berperan dalam perkembangan karier Gatot ," ujar Juliaman, membandingkan.
Ia mengatakan, sejak jadi bintang 3 dan 4 hingga KSAD, Gatot dibesarkan di era presiden sebelumnya. Ini krusial agar komitmen terhadap NKRI dan Trisakti lebih murni dan tidak campur aduk dengan kepentingan politik sesaat.
"Jokowi bijak soal ini. Pasti penunjukkan di luar kelaziman ini sudah dihitung untung-ruginya oleh Jokowi," ujarnya.
Juliaman mengingatkan, strategi antisipasi kondisi ekonomi memburuk jika dolar 15.000 dan sosial politik parpol yang saling berebut tidak tuntas. Juga pilkada serentak di ratusan kabupaten yang berpotensi menimbulkan konflik massa luas, tidak bisa ditangani Polri sendirian. Di sinilah peran TNI ikut melindungi kepentingan bangsa dan negara seutuhnya di atas kepentingan golongan.
"Munculnya Gatot sebagai Panglima TNI bisa dijadikan harapan rakyat nantinya untuk melindungi negara. Kita tidak pernah tahu nasib orang. Kekuasaan hakekat datangnya dikarenakan tiga unsur: kerja tangan, campur tangan dan garis tangan," tandasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: