Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dari Walkot jadi Presiden, Ridwan Kamil Berpotensi Ikut Jejak Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 06 Mei 2015, 15:34 WIB
Dari Walkot jadi Presiden, Ridwan Kamil Berpotensi Ikut Jejak Jokowi
ridwan kamil (berpeci)
rmol news logo Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, paling berpotensi mengikuti jejak Joko Widodo, mantan Wali Kota Surakarta yang kini menjabat Presiden Indonesia.

Hal tersebut berdasarkan polling terbaru Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (kedaiKOPI) sejak 28 April hingga 5 Mei 2015 tentang pemimpin daerah yang berpotensi menjadi pemimpin nasional.

Hasil polling juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki figur calon pemimpin dari daerah yang mungkin belum terekspose media.

Dalam polling yang digelar melalui situs www.uneg2politik.com mengajukan pertanyaan siapakah kepala daerah yang berpotensi menjadi calon presiden di masa yang akan datang.

"Polling ini menyikapi Pilkada serentak yang akan dilaksanakan tahun ini," jelas Juru Bicara KedaiKOPI, Hendri Satrio, dalam siaran persnya (Rabu, 6/5).

Dari 222 suara yang masuk, Ridwan memperoleh 95 suara (42,79 persen). Ridwan Kamil kian melejit namanya setelah perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA) lalu.

Figur lain adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (26 suara, 11,71 persen), Gubernur Jawa Tengah (17 suara, 7,66 persen), Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah (11 suara, 4,95 persen dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (10 suara, 4,5 persen).

KedaiKOPI telah menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada 27 April 2015 ihwal nama-nama yang dianggap layak menjadi calon presiden nanti. KedaiKOPI menilai kepala daerah berdasarkan kinerja seperti indikator ekonomi daerah yang berkembang pesat, inovasi dalam pembangunan daerahnya dan indikator lainnya.

Selain kelima kepala daerah tersebut, polling juga menyediakan pilihan yaitu bukan salah satu dari nama di atas.

Pilihan jawaban bukan lima nama tersebut ternyata mendapat suara tinggi (63 suara atau 28,38 persen).

Para pemilih opsi ke-6 kerap mengusulkan nama-nama pemimpin daerah yang berpotensi namun namanya tidak diusulkan FGD KedaiKOPI melalui, SMS, telepon maupun twitter @uneg2politik. Nama-nama tersebut adalah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), Saifudin Aswari (Bupati Lahat) dan Dedi Mulyadi (Bupati Purwakarta).

"Ternyata Indonesia tidak kekurangan sumberdaya pemimpin berkualitas dan tentu saja tidak menutup kemungkinan ada nama lain yang tidak tercantum pada siaran pers ini," ucap Hendri.

KedaiKOPI telah menggelar beberapa polling seperti wacana perombakan kabinet, kinerja kabinet, jatah komisaris relawn serta sikap Menteri Pemuda dan Olahraga terhadap PSSI. KedaiKOPI merupakan lembaga diskusi dan kajian yang menghimpun dan menyuarakan opini publik terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat.

"Hasil kajian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi semua stake holder di masyarakat dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang terkait dengan kepentingan publik," demikian Hendri Satrio yang juga pengamat komunikasi politik dari
Universitas Paramadina. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA