"Dia malah terlihat sebagai Jubir Presiden yang selalu berbicara atau menjelaskan tentang segala hal yang menyangkut masalah Kepresidenan. Jika seperti ini alangkah baik jika Andi diposisikan menjadi Jubir saja karena posisi Sekretaris Kabinet memiliki tugas dan fungsi yang lebih penting bukan sekedar menjalankan fungsi sebagai Jubir Presiden," kata Ketua Umum Forum Kajian Hukum dan Konstitusi, Viktor Santoso dalam rilis yang diterima redaksi, Senin (9/2).
Menurutnya, statemen yang dikeluarkan oleh Andi selalu berbenturan dengan Jokowi atau wakilnya, Jusuf Kalla.
"Apa memang dia diperintah
supporting agent-nya untuk mengacaukan bangsa ini?" terang Viktor.
Andi, lanjut dia, juga selalu mendistorsi informasi yang hendak disampaikan oleh partai pendukung dan relawan ke Presiden. Padahal, pesan dan informasi yang ingin disampaikan itu bagian mewakili aspirasi dan keinginan rakyat.
"Jadi jangan heran jika PDIP dan relawan minta Andi untuk segera dievaluasi oleh Presiden agar pemerintah bisa jalan efektif, pesan-pesan Presiden juga sampai ke rakyat dan harapan rakyat bisa sampai ke Presiden," terang Viktor
Sementara itu, Direktur The Jakarta Institute, Rahmat Sholeh mengatakan Andi Widjajanto ini Seskab yang mencla-mencle dalam memberikan pernyataan.
"Sudah benar dan kami dukung kalau Jokowi mencopot jabatan Andi Wijayanto dari Seskab, kalau dia dibiarkan dalam posisi itu bisa mengancam posisi Jokowi sebagai presiden," terangnya.
Andi Wijayanto juga diyakini memiliki agenda tersembunyi sehingga suka bekerja dan ngomong seenaknya sendiri. "Dia itu dulu hanya dosen scenario and foresight di UI, yang membesarkan dia juga hanya karena bapaknya adalah Theo Syafii dan sempat aktif bergabung dalam Pacivis UI saat membahas UU Intelijen," jelasnya.
Karenanya, dia juga mendesak agar Jokowi tidak ragu dan terlalu lama untuk mereshuffle Andi Wijayanto dari posisinya. Sebagai presiden, Jokowi memiliki hak prerogatif untuk melakukan itu.
[rus]
BERITA TERKAIT: