Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jokowi Diminta Tidak Ragu Copot Andi Wijayanto

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 09 Februari 2015, 16:10 WIB
Jokowi Diminta Tidak Ragu Copot Andi Wijayanto
Andi Widjajanto/net
rmol news logo Manuver Andi Wijayanto dianggap melewati batas tugas dan fungsinya sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab). Andi juga dinilai sebagai penyumbat komunikasi politik antara Presiden Joko Widodo dengan para relawan dan orang dekatnya saat Pilpres 2014 lalu.

"Dia malah terlihat sebagai Jubir Presiden yang selalu berbicara atau menjelaskan tentang segala hal yang menyangkut masalah Kepresidenan. Jika seperti ini alangkah baik jika Andi diposisikan menjadi Jubir saja karena posisi Sekretaris Kabinet memiliki tugas dan fungsi yang lebih penting bukan sekedar menjalankan fungsi sebagai Jubir Presiden," kata Ketua Umum Forum Kajian Hukum dan Konstitusi, Viktor Santoso dalam rilis yang diterima redaksi, Senin (9/2).

Menurutnya, statemen yang dikeluarkan oleh Andi selalu berbenturan dengan Jokowi atau wakilnya, Jusuf Kalla.

"Apa memang dia diperintah supporting agent-nya untuk mengacaukan bangsa ini?" terang Viktor.

Andi, lanjut dia, juga selalu mendistorsi informasi yang hendak disampaikan oleh partai pendukung dan relawan ke Presiden. Padahal, pesan dan informasi yang ingin disampaikan itu bagian mewakili aspirasi dan keinginan rakyat.

"Jadi jangan heran jika PDIP dan relawan minta Andi untuk segera dievaluasi oleh Presiden agar pemerintah bisa jalan efektif, pesan-pesan Presiden juga sampai ke rakyat dan harapan rakyat bisa sampai ke Presiden," terang Viktor

Sementara itu, Direktur The Jakarta Institute, Rahmat Sholeh mengatakan Andi Widjajanto ini Seskab yang mencla-mencle dalam memberikan pernyataan.

"Sudah benar dan kami dukung kalau Jokowi mencopot jabatan Andi Wijayanto dari Seskab, kalau dia dibiarkan dalam posisi itu bisa mengancam posisi Jokowi sebagai presiden," terangnya.

Andi Wijayanto juga diyakini memiliki agenda tersembunyi sehingga suka bekerja dan ngomong seenaknya sendiri. "Dia itu dulu hanya dosen scenario and foresight di UI, yang membesarkan dia juga hanya karena bapaknya adalah Theo Syafii dan sempat aktif bergabung dalam Pacivis UI saat membahas UU Intelijen," jelasnya.

Karenanya, dia juga mendesak agar Jokowi tidak ragu dan terlalu lama untuk mereshuffle Andi Wijayanto dari posisinya. Sebagai presiden, Jokowi memiliki hak prerogatif untuk melakukan itu. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA