Demikian disampaikan Direktur Pusat Studi Islam dan Pancasila (PSIP) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod Al-Barbasy kepada redaksi, Selasa (2/12).
Kesimpulan itu, kata Ma'mun, adalah hasil diskusi 'Penguatan Pancasila dalam Kehidupan Beragama Perspektif Islam Indonesia' kerjasama PSIP FISIP UMJ dengan Pusat Pengkajian MPR-RI di Gedung FISIP UMJ, Tangerang Selatan, Sabtu lalu (29/11).
Ma'mun menjelaskan, sebelum diskusi digelar, pihaknya juga sudah mengadakan riset. Riset itu dimaksudkan untuk memotret sikap politik elit muslim, baik lokal maupun pusat terkait relasi Islam dan Pancasila dan persoalan ideologis lainnya.
"Diskusi ini menguatkan, bahwa mayoritas elit menolak negara Islam, termasuk menolak kembalinya Piagam Jakarta dalam konstitusi," sebutnya.
Tapi, lanjut Ma'mun, kebanyakan responden mendukung Islam sebagai landasan dalam berbangsa dan bernegara.
Sebelumnya dalam diskusi tersebut, Dekan FISIP UMJ Endang Sulastri mengatakan pemerintah perlu menggalakkan dialog dengan aktivis muda Islam terkait Pancasila dan Islam termasuk lewat dunia pendidikan di sekolah-sekolah. (Baca:
Aktivis Muda Harus Disadarkan Bahwa Pancasila Sejalan dengan Islam).
[rus]
BERITA TERKAIT: