"Jadi ini persoalan mulai dari titik pesisir sampai mendalam ke daratan," kata dia lewat akun
facebook-nya sesaat lalu, Jumat (14/11).
Sementara pengembangan industri juga harus bertanggungjawab terhadap lingkungan, menghidupkan ekonomi secara organik di tengah masyarakat, sehingga masyarakat bisa tumbuh dalam ekonomi yang sehat, mobilitas tinggi dan mampu mengembangkan kualitas hidupnya.
Jokowi menjelaskan, kepadatan penduduk di Jawa akan dipecahkan bila wilayah-wilayah kantung ekonomi dibangun secara merata di luar Jawa terutama wilayah Indonesia timur. Pusat-pusat dagang dibangun, pertanian diperluas diversifikasinya, perikanan ditingkatkan penghasilannya dan pelabuhan-pelabuhan ramai lalu lintas kontainer berisi barang-barang bisa disebar secara merata sehingga pasar-pasar hidup, ekonomi berputar cepat.
"Percepatan ekonomi bangsa kita harus dialektis dengan irama percepatan ekonomi internasional, baik di kawasan ASEAN atau lebih luas lagi seperti Asia Pasifik dan Ekonomi Dunia. Agenda Tol Laut adalah jawaban pertama percepatan pertumbuhan itu," terangnya.
"Dalam diplomasi dunia internasional saya mengungkapkan hal ini, konflik-konflik antar negara di kawasan akan selesai dengan sendirinya bila ada semangat saling pengertian, semangat untuk saling menguntungkan di antara negara-negara. Dan kita bisa hidup dengan bahasa Ko-Eksistensi, saling mengakui dan menghormati keberadaan masing-masing dalam pergaulan dunia internasional," tambah Jokowi yang saat ini di Australia untuk menghadiri KTT G-20.
[rus]
BERITA TERKAIT: