"Untuk mewujudkan agenda Trisakti tentulah orang-orang di kabinet harus paham ruh Trisakti," ujar Ketua Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Twedy Noviadi Ginting saat dihubungi (Sabtu, 24/10).
Menurutnya, meskipun orang yang dipilih menjadi menteri memiliki track record bagus, bebas korupsi, kompeten dan punya integritas, namun agenda Trisakti tidak akan bisa terlaksana jika orang tersebut tidak paham Trisakti. Apalagi menteri yang dipilih berasal dari kalangan neolib.
"Jangan sampai pak Jokowi dan JK menggunakan embel-embel Soekarno ternyata memilih orang-orang yang tidak paham Soekarno dalam kabinet. Nanti pelaksanaannya akan menyimpang dari Trisakti. Itu sama saja dengan melakukan desoekarnoisasi," kata Twedy.
Trisakti intinya adalah kedaulatan politik, kemandirian ekonomi dan berkepribadian yang berbudaya. Karenanya, menurut Twedy, menteri bidang ekonomi yang dipilih misalnya, tidak hanya harus mampu berbicara dan paham soal ekonomi, tetapi juga harus bisa menjalankan patriotisme Trisakti.
"Dukungan terbesar Jokowi berasal dari kalangan nasionalis. Jangan sampai muncul kekecewaan dari kaum nasionalis dengan masuknya orang-orang yang tidak paham agenda Trisakti dalam kabinet," pungkas Twedy.
[dem]