"Saat menjadi Menko Perekonomian, CT ngotot mencabut subsidi BBM. Ini blunder karena Jokowi membutuhkan dukungan besar dari mayoritas rakyat miskin," ujar kepada
RMOL, sesaat lalu (Rabu, 22/10).
Selain itu, CT juga tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi defisit anggaran akibat keterbatasan ruang fiskal yang diwariskan pemerintahan SBY.
Jika persoalan anggaran ini tidak bisa diatasi, kata Agus, maka berakibat pada program-program perubahan yang dijanjikan Jokowi tidak akan bisa dijalankan.
"Bagaimana mungkin CT bisa menyelesaikan persoalan jika akhirnya ambil solusi pragmatis mencabut subsidi BBM yang justru lebih mengikuti desakan pasar, yang bertentangan dengan cita-cita Trisakti yang selama ini didengung-dengungkan Jokowi," pungkas Agus.
[dem]
BERITA TERKAIT: