Pesta yang menurut rencana akan digelar besok setelah Jokowi dilantik dan memasuki Istana Negara pun lebih tampak sebagai pelampiasan rasa dahaga akan kekuasaan.
“Semakin sulit rasanya membayangkan bahwa dia (Jokowi) memiliki pemahaman dan kemauan memperjuangkan agenda Trisakti. Apa yang dilakukannya sekarang berbeda begitu jauh, bagaikan langit dengan bumi dari apa yang dilakukan Bung Karno ketika menjadi presiden pertama kali,†ujar Ketua Front Pelopor, Rachmawati Soekarnoputri, Minggu siang (19/10).
Rachma mengingatkan, Bung Karno merayakan pelantikan dirinya sebagai Presiden RI pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan makan sate di pinggir jalan tanpa protokoler apapun.
“Tapi melihat pelantikan presiden terpilih versi KPU ini jauh sekali dari spirit sederhanaan dan bersahaya. Pengamanan berlapis layaknya mau perang. Protokoler bagai raja dengan arak-arakan yang layaknya
people power,†ujar Rachma lagi.
Rachma juga mempertanyakan kehadiran sejumlah kepala negara dan utusan-utusan kepala negara dalam pelantikan Jokowi. Dia ragu bahwa kehadiran tamu-tamu asing itu adalah bentuk penghormatan terhadap kedaulatan Indonesia.
“Sepertinya mereka hadir untuk memastikan bahwa boneka yang mereka pasang pada akhirnya dipercaya sebagai penguasa di negeri ini. Apakah Indonesia kembali pada pada masa kolonialisme?†demikian Rachma.
[dem]
BERITA TERKAIT: