Taufiequrrachman mengatakan dirinya dicalonkan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dan Gubernur Banten Rano Karno sebagai pemegang saham pengendali BJB.
"Iya, seperti itu (dicalonkan)," kata dia kepada
RMOL sesaat lalu (Rabu, 15/10).
Taufiequrachman mengaku tak bisa menolak diminta Aher dan Rano untuk membenahi dan membereskan masalah BJB. Permintaan disampaikan keduanya secara langsung sekitar sebulan lalu. Kepada Taufiequrachman, Aher dan Rano menjelaskan alasan mencalonkan dirinya karena butuh figur dari Jabar dan Banten yang memiliki integritas dan kapabilitas tinggi sehingga bisa mempertahankan sekaligus memperbaiki BJB yang saat ini tercatat sebagai bank papan tengah nasional.
"Karena diminta untuk membenahi dan membereskan BJB, aset milik rakyat Jabar dan Banten, saya menyanggupi. Saya merasa terpanggil. Bagi saya ini panggilan moral," paparnya.
"Sebagai bank papan tengah BJB harus diselamatkan dan ditingkatkan. Kalau sampai ambruk tentu akan pengaruhi situasi keuangan pasar Indonesia," sambung Taufiequrachman yang lahir di Lebak Banten dan besar di Bandung Jawa Barat.
Setelah menyanggupi dan melengkapi sejumlah berkas, nama Taufiequrachman disodorkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dilakukan fit and proper test. Saat ini Taufiequrachman tengah menunggu panggilan untuk menjalani fit and proper test oleh OJK.
"Bagaimanapun harus siap (jalani fit and proper test)," imbuhnya.
Meski begitu, Taufiequrachman tak mau sesumbar proses dirinya menjadi komisaris utaman BJB akan berjalan mulus. Pengalaman menjadi auditor di BPK tak membuatnya jumawa.
"Tergantung apakah OJK menilai saya layak atau tidak. Setelah itu masih harus menunggu RUPS, apakah disetujui atau tidak," paparnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: