Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kawal Pelantikan Jokowi-JK, Tokoh Lintas Agama Himbau Masyarakat Jaga Ketentraman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 14 Oktober 2014, 21:23 WIB
Kawal Pelantikan Jokowi-JK, Tokoh Lintas Agama Himbau Masyarakat Jaga Ketentraman
rmol news logo Pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tinggal menghitung hari. Pernyataan-pernyataan dari segelintir pihak disinyalir bisa berdampak pada situasi tidak kondusif bagi pemerintah baru.

“Para tokoh dari lintas agama mengimbau kepada segenap warga dan penyelenggara agar menjaga ketentraman demi suksesnya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober,” kata KH Hasyim Muzadi dalam acara Silaturahmi Tokoh Nasional Lintas Agama, Mengawal Keberlangsungan Demokrasi Indonesia di bilangan Prapanca, Jakarta, Selasa (14/10) sore.

Dalam pandangan Hasyim Muzadi, ketenteraman menjelang pelantikan tidak hanya berdampak di dalam negeri, tapi sebagai citra Indonesia di mata internasional, terkait harga diri serta keselamatan bangsa.

“Kesuksesan acara pelantikan tersebut, pada hahikatnya menyangkut harga diri dan keselamatan bangsa dan negara, ” ujarnya.

Hal lain yang mesti dilakukan adalah agar tetap tercipta suasana kondusif dan tenang dengan cara menghapus polarisasi di tengah-tengah anak bangsa pasca perhelatan akbar pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2014.

“Sudah saatnya menghilangkan polarisasi tersebut, tidak hanya pada diri elit politik, termasuk kepada para pendukung dari masing-masing pasangan pemilihan presiden. Sebab, sumber polarisasi itu berasal dari para elit, ” terang bekas Ketua Umum PBNU ini.

Selain itu, Hasyim Muzadi menghimbau agara semua pihak untuk memberikan kesempatan bagi kekuasan baru dengan melakukan check dan balance bagi pemimpin terpilih. Agar demokrasi yang dibangun bersama itu tidak menimbulkan perpecahan, tapi sebaliknya, bangsa ini bisa bersatu.

“Berikanlah kesempatan kepada pemimpin baru untuk bekerja demi rakyat, dan yang lainnya turut mengawasi jalannya pemerintahan yang akan berjalan,” tegas Hasyim.

Sementara itu bekas Wakil Presiden era Orde Baru Try Sutrisno mengatakan, bahwa  dengan patuh dan komitmen serta setia  pada ajaran Pancasila sebagai dasar dan filosofis negara, maka bangsa ini akan tenteram dan terhindar dari berbagai godaan yang tidak baik.

“Cukup dengan mengamalkan lima sila dari Pancasila bisa dijadikan sebagai perisai dari berbagai godaan yang ada,” ungkap Try Sutrisno.

Dalam acara silaturahmi tersebut membahas antara lain, peran aktif rakyat sebagai kekuatan agar bisa mengontrol kinerja para anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Sebab pasca dibatasinya kewenangan dan kedaulatan rakyat, dikhawatirkan para pemegang kekuasaan semakin tidak terkontrol sehingga melenceng dari amanat yang diberikan rakyat. Bahkan dianggap bisa membahayakan kepentingan rakyat jika dibiarkan. Oleh karenanya,  peran aktif rakyat diharapkan bisa mengontrol DPR agar tidak melenceng dari amanat rakyat.

Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH, Pardande Made Gunung, Prof. Dr. Sri Edi Swasono, MGR. Martinus D. Situmorang, Prof. Dr. Dimyati Hartono, Pdt. Dr. Andreas Y. Wangoe, Biksu Sri Mahatera Pannavaro dan bekas Ketua MPR, Sidarto Danusubroto, SH. [did]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA