Dalam musyawarah yang dibuka langsung oleh Presiden terpilih Jokowi tersebut, tampak beberapa tokoh relawan yang hadir seperti Jumhur Hidayat, Indro Tjahyono selaku Koordinator Acara, dan Ammarsjah sebagai salah seorang inisiator acara.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan bahwa dirinya adalah petarung bukan penakut. Menurutnya, apa yang dia lakukan adalah juga demi menyelamatkan bangsa. Dirinya juga berjanji akan berani mengambil kebijakan-kebijakan yang tidak populer.
Terlebih dalam masalah ekonomi saat ini yang tidak ada ruang fiskal yang cukup, defisit neraca perdagangan dan sebagainya, dimana sangat perlu dilakukan terobosan-terobosan.
Sementara itu, Jumhur Hidayat yang didaulat menjadi narasumber mengatakan, bangsa Indonesia akan berjaya bila menjadi bangsa yang produktif.
"Bangsa Indonesia sesungguhnya bisa memenuhi kebutuhannya dengan kemampuan sendiri," ujar mantan Kepala BNP2TKI itu.
Menurut Jumhur, bangsa Indonesia seharusnya bisa mandiri dan tidak bergantung dengan impor barang dan produk dari bangsa lain. Selama ini, pangsa pasar tanah air dibanjiri produk impor yang akhirnya menghilangkan potensi lapangan kerja produktif di tanah air.
Sejalan dengan pernyataan Jumhur, salah seorang inisiator musyawarah, Ammarsjah, mengatakan bahwa kemenangan Jokowi-JK adalah kesempatan dari kebaikan untuk memimpin bangsa ini ke arah yang benar.
[did]
BERITA TERKAIT: