Menurut capres Prabowo Subianto, tidak ada prajurit yang salah, tetapi yang salah adalah pimpinan.
Ketika ditanyakan oleh cawapres lawan, Jusuf Kalla, terkait komitmen penegakan HAM dan kasus pelanggaran HAM yang pernah menjeratnya, Prabowo menyatakan dia bertanggung jawab. Namun soal penilaian atasan, ia meminta JK bertanya kepada atasannya waktu itu Jenderal Wiranto dan Presiden Habibie.
"Ternyata hari ini (Jubir Presiden) Julian Pasha menyatakan bahwa Presiden Habibie tidak memecat Prabowo. Inilah jawaban misteri yang selama ini membuat masyarakat bertanya-tanya," kata Staf Khusus Presiden, Andi Arief, dalam pesan elektronik yang diterima redaksi, beberapa saat lalu (Selasa, 10/6).
Andi Arief melanjutkan, kalau melihat sejarahnya maka justru Jusuf Kalla yang pernah dipecat oleh Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur (saat itu) dari kursi Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Seperti diketahui sebagian kalangan, alasan sesungguhnya Gus Dur memecat JK adalah indikasi korupsi yang dilakukan JK. Namun indikasi korupsi JK tidak pernah ditindaklanjuti.
"Kemudian pada pemilu 2009, secara politik JK dinilai bukan orang yang tepat dan berprestasi menjadi Wapres, sehingga (SBY) perlu figur baru Boediono sebagai Cawapres dan ternyata didukung rakyat," terang Andi.
"Kalau kali ini JK mencalonkan lagi menjadi Cawapres, masihkah rakyat mempercayai orang yang pernah disetujui pemecatannya melalui Pemilu?" tanyanya.
[ald]
BERITA TERKAIT: