Namun rupanya, tidak cukup hanya sekadar mencitrakan Jokowi sebagai orang suci saja. Dalam hal penentuan Jokowi sebagai capres pun, harus dicitrakan adanya “aura mistisâ€, sepertinya dikonsumsikan untuk masyarakat “klenik†atau “perdukunanâ€.
Tugas dalam pencitraan mistis ini dilakukan oleh Megawati sendiri ketika berbicara di hadapan peserta Rakernas II Partai Nasdem di Hotel Mercure Ancol, 27 Mei lalu.
Saat itu Megawati mengatakan, ketika akan mengambil keputusan mencalonkan Jokowi sabagai capres , dia bertanya kepada arwah Bung Karno tentang “Si Kerempeng†(Jokowi). Dan arwah Bung Karno pun menjawab, â€Dia (Jokowi) itu tahan bantingâ€.
Jadi, penunjukan Jokowi sebagai capres itu bukan hanya keputusan Megawati, melainkan juga ada arwah Bung Karno yang turut menentukan.
Alih-alih mendapatkan simpati atas pernyataan tersebut, Megawati justru menuai banyak cercaan. Orang-orang “beriman†pun bereaksi keras! Karena dalam kepercayaan Kristen dan Islam, arwah orang mati itu meninggalkan dunia fana ini untuk memasuki alam roh atau alam barzah.
Dan di antara dua alam ini terdapat dinding pemisah yang tidak bisa ditembus oleh masing-masing penghuninya. Kemudian, jika ada arwah berada di alam dunia fana ini dan bisa berinteraksi dengan manusia hidup, menurut pemahaman agama Kristen dan Islam maka, sesungguhnya arwah ini adalah jelmaan “Setanâ€.
Dan setan adalah musuh yang nyata bagi manusia karena setan akan selalu menyesatkan manusia. Orang-orang “beriman†pun kemudian bertanya,†Apakah bangsa ini sedang dalam tipu daya setan ? Apakah bila dipimpin Jokowi, bangsa ini akan hancur seperti apa yang dikatakan Jusuf Kalla?â€
Wallahu a’lam bish-shawabi! [***]
BERITA TERKAIT: