Mesin Partai Mogok, Saatnya Menyelamatkan Golkar dari Keterpurukan Lebih Fatal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Kamis, 10 April 2014, 11:06 WIB
Mesin Partai Mogok, Saatnya Menyelamatkan Golkar dari Keterpurukan Lebih Fatal
net
rmol news logo Target yang dicanangkan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, yaitu 30 persen dalam pemilihan legislatif nyatanya tidak tercapai (hanya 14.5 persen).

Di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie alias ARB, Golkar tertinggal kurang lebih 5 persen di belakang PDI Perjuangan. Golkar hanya mampu mengumpulkan suara 1 persen dibandingkan perolehan pemilu legislatif 2009.

"Hal tersebut dapat dianggap kegagalan kepemimpinan ARB mengkonsolidasi kekuatan DPD II di daerah-daerah," kata politisi senior Partai Golkar, Zainal Bintang, kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (10/4).

Menurut Bintang, kegagalan Golkar meraup suara di atas 20 persen antara lain karena beberapa poin. Pertama, mesin partai tidak bekerja maksimal di tangan pengurus DPD di daerah, terutama pengurus Kabupaten/Kota.

Kedua, Tim Sukses pusat ARB atau Ring Satu (Cicip Soetardjo, Rizal Mallarangeng, Fuad Hasan Masyhur dan Idrus Marham) gagal menggalang kader Golkar di daerah.

Karena kegagalan itu, tegas Bintang, lebih baik ARB menyerahkan "tiket" Golkar kepada tokoh Golkar yang lain untuk maju sebagai Cawapres. Dengan cara ini peluang Golkar menjadi Wapres tetap terbuka. Golkar tetap berada di dalam posisi puncak pemerintahan.

"Kalau ARB ngotot berkeras maju jadi Capres, sementara elektabilitasnya rendah, maka Golkar akan kalah dan terlempar dari kursi Wapres," tegas Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR itu.

Dia juga menekankan bahwa sekaranglah saatnya pimpinan Golkar dari unsur Tri Karya (Kosgoro, Soksi dan Ormas MKGR) "turun gunung" menyelamatkan Golkar dari keterpurukan yang lebih fatal. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA