Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman, mengatakan, sangat disayangkan kalau partai sebesar PDIP harus merusak citranya sendiri dengan mengikutsertakan Gubernur DKI Jakarta (Jokowi) dalam kegiatan yang tidak penting bagi masyarakat.
Menurut Jajat, sikap loyal Jokowi kepada PDIP memang layak diapresiasi sebagai seorang kader. Namun, melihat kapasitasnya sebagai Gubernur, sepertinya Jokowi tidak menunjukkan jiwa seorang pemimpin yang baik. Jokowi sudah mengabaikan tugas utamanya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Unggul dalam berbagai survei sebagai Capres jangan membuat Jokowi lalai menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hingga saat ini belum ada deklarasi resmi dari PDIP dan Jokowi sendiri belum mengajukan cuti kepada Mendagri sebagai atasan," terang Jajat.
Bahkan menurut dia, sikap Jokowi yang cenderung "disetir" bisa menimbulkan pertanyaan di masyarakat, apa sebenarnya yang menjadi prioritas utama Jokowi. Apakah mengabdi sepenuh hati kepada warga DKI Jakarta atau hanya taat dan patuh kepada segala perintah partai?
"Mengganggu kinerja kader yang merupakan seorang abdi negara adalah perbuatan yang tidak pantas dilakukan, karena apapun alasannya kepentingan masyarakat harus tetap menjadi prioritas," ujarnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: