Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) menemukan banyak kasus di arus bawah yang menunjukkan bahwa kaderisasi Golkar hari ini tidak berjalan dengan baik, organisasi sayap Golkar juga berjalan tidak maksimal.
"Kader-kader Golkar di tingkat daerah cenderung comotan dan tidak mengerti AD/ART dan kode etik Golkar. Visi-misi Golkar tidak banyak dipahami oleh kader-kader Golkar tingkat bawah," terang Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Nusantara, Yasin Mohammad, dalam analisa tertulis bertema "Kenapa Elektabilitas Golkar Macet?" yang diterima
Rakyat Merdeka Online, Sabtu (15/2).
Dampaknya, lanjut Yasin, mesin politik Golkar di daerah tidak berjalan maksimal. Kader-kadernya juga cenderung menabrak aturan Golkar sendiri karena minimnya pemahaman kode etik dan visi-misi terhadap partai. Buruknya sistem keorganisasin Golkar didukung oleh fakta bahwa kader-kader Golkar sering kalah dalam pagelaran Pemilukada di berbagai daerah, bahkan di basisnya sendiri pun dikebiri oleh rival-rivalnya.
Hal ini juga didorong oleh kepemimpinan buruk Golkar di daerah, yaitu lebih banyak mengedepankan praktik nepotisme dan mengandalkan modal dalam menjalankan roda organisasi.
"Berbeda dengan kader-kader Golkar di tingkat pusat yang kuat dan kokoh, dan dihuni oleh kader-kader berkualitas dengan menarik kader-kader potensial dari pengurus daerah," tambah Yasin.
[ald]
BERITA TERKAIT: