"Makanya film
Sang Patriot ini (dirilis) biar meluruskan semua yang dipelintir dan fitnah soal Prabowo. Terutama peristiwa '98," ungkap adik kandung Prabowo Subianto, Hasyim Djojohadikusumo, usai menonton film
Sang Patriot di kantor DPP Gerindra, Jakarta, Kamis (12/2).
Di dalam film berdurasi 30 menit itu digambarkan dengan jelas bagaimana peristiwa pada 14 Mei itu, Panglima ABRI Jenderal (Purn) Wiranto seakan melarikan diri dan mengundang jenderal-jenderal ke Malang untuk acara serah terima pasukan reaksi cepat. Menurut film tersebut, acara Wiranto itu sangat tidak penting dan seremonial belaka.
Dalam film itu kemudian dikisahkan Prabowo yang menolak hadir ke Malang karena Jakarta sedang genting dan rusuh. Prabowo diceritakan mencoba 6 sampai 8 kali menelepon Wiranto mengenai keadaan Jakarta. Namun sambungan telepon itu tak digubris. Dalam film itu dikisahkan pengerahan pasukan atas kerusuhan itu berdasarkan perintah atasan Prabowo, yakni Panglima TNI saat itu, Wiranto.
"Saya dan keluarga tahu siapa pelaku dan paling bertanggung jawab atas '98. Tapi kami, lebih baik kita diam dulu,"kata Hasyim
Saat ditanya apakah Wiranto yang paling bertanggung jawab, Hashim menyarankan agar bertanya langsung kepada Ketua Umum DPP Partai Hanura itu. "Silahkan lihat film
Sang Patriot, tanya langsung ke Wiranto," demikian Hasyim.
[zul]
BERITA TERKAIT: