Sampai saat ini sudah tiga orang jadi target. Aktivis dari Perhimpunan Pergerakan Indonesia Sri Mulyono, anggota Komisi III DPR RI, Fahri Hamzah (politisi Partai Keadilan Sejahtera) dan mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Rizal Ramli.
Menurut Direktur Eksekutif Nurjaman Center For Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman, seharusnya SBY yang tumbuh dari rahim militer mempunyai mental yang kuat dan bijak. Nyatanya, somasi SBY memperlihatkan SBY seperti orang yang "kebakaran jenggot" ketika menghadapi berbagai kritik yang ditujukan kepadanya. Mungkin SBY adalah presiden pertama di dunia yang melayangkan somasi terhadap warganya .
"Kritikan itu bagian dari kebebasan berpendapat dan sudah menjadi konsekuensi bagi seorang pemimpin, tidak perlu panik," ucap Jajat dalam kiriman rilisnya.
Jajat menambahkan, menjelang pemilu akan ada beberapa calon dari militer yang diprediksi maju sebagai Capres seperti Pramono Edhie Wibowo (peserta konvensi capres dari Partai Demokrat), Endriartono Sutarto (peserta konvensi capres Partai Demokrat), Wiranto (Capres dari Partai Hanura), Sutiyoso (capres dari PKPI), dan Prabowo Subianto (Capres dari Gerindra).
Para capres yang berasal dari militer diharapkannya dapat menjadi pemimpin yang cepat tanggap dan tidak mengeluarkan reaksi yang berlebihan terhadap berbagai kritikan yang ditujukan kepadanya.
"Banyak para tokoh besar di negeri ini yang terkena berbagai isu negatif, namun tidak reaktif seperti Presiden SBY," katanya.
Seharusnya presiden SBY di akhir karirnya sebagai Presiden, menciptakan banyak prestasi, memberikan kesan yang baik serta menjadi contoh bagi pemimpin selanjutnya..
"Pemberian somasi tersebut merupakan degradasi sikap dan moral, mengecewakan bagi rakyat Indonesia yang sudah mendukung beliau 10 tahun lamanya," tutup Jajat.
[ald]
BERITA TERKAIT: