Seandainya Gita Mundur karena Merasa Gagal Jadi Menteri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Senin, 03 Februari 2014, 15:11 WIB
Seandainya Gita Mundur karena Merasa Gagal Jadi Menteri
gita wirjawan
rmol news logo Alasan Gita Wirjawan mengundurkan diri dari jabatan Menteri Perdagangan masih dirasa janggal. Pada Hari Raya Imlek,, pekan lalu, Gita menyatakan mundur karena ingin fokus sebagai peserta konvensi capres Partai Demokrat.

Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman, menyesalkan Gita meninggalkan jabatan saat dilanda kasus impor beras dari Vietnam. Padahal, di saat yang sama Gita sebagai menteri harus bertanggungjawab.

"Akan lebih terhormat seandainya Gita mengundurkan diri karena merasa gagal menjadi menteri, daripada mengkambinghitamkan konvensi capres Demokrat," kata Jajat dalam pernyataan tertulis, Senin (3/1).

Menurut Jajat, tidak ada persyaratan yang mengharuskan pejabat publik mengundurkan diri untuk menjadi peserta konvensi capres. Tetapi, kasus Gita ini seharusnya bisa menjadi dasar pertimbangan selanjutnya bagi panitia konvensi.

"Kepentingan rakyat dan tugas pokok harus lebih diutamakan. Bagaimana mungkin mendapat calon pemimpin yang teruji, sementara pesertanya adalah pejabat aktif yang meninggalkan tugas pokok demi menjadi peserta konvensi," urai Jajat.

Dia yakin saat ini masyarakat sudah cerdas dalam menentukan calon pemimpin dan wakilnya di DPR. Sebaiknya, Presiden SBY yang juga merupakan Ketua Umum sekaligus Dewan Pembina Partai Demokrat dapat mengambil tindakan tegas.

"Kejadian ini jelas kelalaian dari pejabat yang sibuk dengan road show konvensi capres Demokrat, padahal  kepentingan masyrakat umum harus diutamakan," katanya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA