Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman, menyesalkan Gita meninggalkan jabatan saat dilanda kasus impor beras dari Vietnam. Padahal, di saat yang sama Gita sebagai menteri harus bertanggungjawab.
"Akan lebih terhormat seandainya Gita mengundurkan diri karena merasa gagal menjadi menteri, daripada mengkambinghitamkan konvensi capres Demokrat," kata Jajat dalam pernyataan tertulis, Senin (3/1).
Menurut Jajat, tidak ada persyaratan yang mengharuskan pejabat publik mengundurkan diri untuk menjadi peserta konvensi capres. Tetapi, kasus Gita ini seharusnya bisa menjadi dasar pertimbangan selanjutnya bagi panitia konvensi.
"Kepentingan rakyat dan tugas pokok harus lebih diutamakan. Bagaimana mungkin mendapat calon pemimpin yang teruji, sementara pesertanya adalah pejabat aktif yang meninggalkan tugas pokok demi menjadi peserta konvensi," urai Jajat.
Dia yakin saat ini masyarakat sudah cerdas dalam menentukan calon pemimpin dan wakilnya di DPR. Sebaiknya, Presiden SBY yang juga merupakan Ketua Umum sekaligus Dewan Pembina Partai Demokrat dapat mengambil tindakan tegas.
"Kejadian ini jelas kelalaian dari pejabat yang sibuk dengan road show konvensi capres Demokrat, padahal kepentingan masyrakat umum harus diutamakan," katanya.
[ald]
BERITA TERKAIT: