Hal itu dikemukakan tokoh aktivis mahasiswa Angkatan 98 yang juga aktivis Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Ahmad Kasino dan pengamat politik I Gede Permadi Sandera yang juga Direktur Lembaga Survei Perjuangan (LSP) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa pagi (28/1).
"Kami melihat ada gelagat seperti itu. Bukan saat ini saja Rizal Ramli ditekan oleh SBY hanya karena Rizal Ramli bersikap kritis dan mengatakan apa yang benar. SBY mulai mengembangkan gaya otoriter," kata Ahmad Kasino.
Menurutnya, SBY dan keluarga Cikeas khawatir pemerintahan selanjutnya dipimpin tokoh yang kritis, apalagi Rizal Ramli. Sebab dalam kurun waktu hampir 10 tahun, pemerintahan SBY diisi banyak sekali kasus korupsi. SBY sangat cemas bila kasus-kasus tersebut diungkap dan menyeret keluarganya sampai ke pengadilan.
"SBY mau pengganti dirinya adalah orang yang dia percaya, yang tidak akan mengutak-atik kasus-kasus korupsi selama pemerintahannya," ujar Kasino.
Gede Sandera menambahkan, SBY telah mengembangkan cara-cara berpolitik yang tidak sehat. Padahal perbedaan pendapat dalam demokrasi adalah hal yang biasa. Cara SBY meredam atau menjegal lawan politiknya sangat khas dan ala SBY, yaitu melalui somasi.
"Ini baru pertama kalinya di dunia ada seorang presiden mensomasi warga negara biasa," ungkapnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: