JK Kritik Pemberitaan Korupsi yang "Seksi"

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 28 Januari 2014, 11:43 WIB
JK Kritik Pemberitaan Korupsi yang "Seksi"
jusuf kalla/net
rmol news logo Media massa harus lebih banyak sampaikan solusi-solusi, bukan dramatisasi kasus yang membuat berita korupsi era reformasi ini lebih besar dibanding era Orde Baru.

"Media-media sekarang bikin berita-berita yang seksi tapi (berita) tentang korupsinya sedikit sekali," ungkap tokoh politik nasional, Jusuf Kalla (JK) dalam Diskusi Media KPK yang bertajuk "Pemberantasan Korupsi Politik, Politisasi Pemberantasan Korupsi", di Auditorium KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (28/1), seperti tertulis dalam rilis yang dikirimkan stafnya, Husain Abdullah.

JK mencontohkan dua kasus yang saat ini menjadi bahan pembicaraan publik, kasus korupsi sapi dan Hambalang, dua kasus yang terkait ketua parpol. Tetapi seringkali bumbu-bumbu di seputar kasus itu yang menjadi fokus berita. Kasus korupsi sapi lama-lama berubah menjadi berita rumah tangga. Sementara, kasus Hambalang menjadi kasus politik yang dramatis yang menyangkut ketua parpol.

"Kasus sapi itu sekarang jadi berita rumah tangga. Istri pertama-lah, kedua-lah," kata JK. Sementara korupsi Hambalang itu (jadi) berita politik dramatis," ujar Wakil Presiden RI ke-10 itu.

JK mengajak para jurnalis untuk lebih memberitakan solusi-solusi korupsi. Jangan sampai berita politik cuma jadi hiburan karena lebih menonjolkan sisi sensasionalnya.

Dalam acara tersebut hadir tokoh lain yakni pendidik senior Profesor Sahetapi dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Acara ini dipandu oleh juru bicara KPK Johan Budi. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA