Data ini disebut oleh Kementerian Luar Negeri Suriah sebagai data palsu yang sengaja dibuat-buat oleh AS.
"Apa pemerintah AS mampu menjelaskan bukti yang tidak bisa terbantahkan? Ini hanyalah legenda kuno dan kebohongan seluruh cerita yang dibuat-buat," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir The News International (Sabtu, 31/8).
Pernyataan ini dikeluarkan pemerintah Suriah untuk menanggapi laporan intelijen AS yang menyimpulkan rezim Suriah telah meluncurkan serangan kimia di pinggiran Damaskus pekan lalu dan menewaskan 1.429 orang, termasuk sedikitnya 426 anak-anak.
Dalam laporan AS itu, Menlu John Kerry mengklaim bahwa laporan valid karena dikumpulkan dari ribuan sumber dan berdasarkan data-data intelijen AS.
Namun begitu, Kemenlu Suriah berpendapat lain. Mereka menilai laporan itu tidak berdasarkan fakta di lapangan dan sengaja dimunculkan AS untuk membuat opini negatif bagi rezim Bashar al Assad.
"Ini merupakan pernyataan yang mengejutkan karena laporan dari negara adidaya yang begitu rancu bisa menyesatkan. Hanya mengandalkan bukti yang tidak ada," lanjut pernyataan tersebut.
[ian]
BERITA TERKAIT: