Dengan menegaskan bahwa banyak sekali perempuan Indonesia yang berkualitas, mantan Danjen Kopassus itu juga berjanji akan mendorong perempuan untuk mengisi posisi stategis di lingkungan pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota.
Penegasan itu mengundang asumsi bahwa Prabowo sedang membidik tokoh perempuan. Sebelumnya, Prabowo dan Gerindra akhir-akhir ini dikabarkan getol mendekati PDI Perjuangan untuk meminang Puan Maharani, kader perempuan trah Soekarno yang kini menjabat Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua Fraksi PDIP di DPR.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, menjelaskan, partainya memang prihatin atas masih kurangnya kesempatan yang diberikan negara kepada kaum wanita. Padahal, banyak aktivis wanita yang kemampuannya di atas rata-rata kaum pria. Karena itulah, Gerindra sangat mendukung kebijakan 30 persen caleg legislatif harus diisi wanita. Begitu juga untuk menjadi menteri dan posisi-posisi strategis dalam pengambilan keputusan, Gerindra akan terus memperjuangkan keterwakilan minimal 30 persen itu.
"Diharapkan, dengan semakin banyaknya wanita menjadi menteri, anggota DPR, Dirjen atau Direksi BUMN dan sebagainya, paling tidak tingkat persentase korupsi di Indonesia makin turun. Karena wanita relatif tidak mudah korupsi dibanding kaum pria," terangnya kepada
Rakyat Merdeka Online, Selasa (16/7).
Menjawab prediksi bahwa Prabowo mengincar perempuan sebagai pendampingnya di Pilpres, Martin menjawab ada kemungkinan seperti itu. Di Pilpres 2009, Prabowo pun bersanding dengan capres perempuan, Megawati Soekarnoputri.
"Akan dipertimbangkan menyandingkannya dengan Cawapres wanita kalau Gerindra mendapat kursi 20 persen di DPR," tegasnya.
Tapi, dia membantah kalau disebutkan bahwa keputusan sudah jatuh ke nama Puan Maharani.
"Soal itu belum tahu," singkat Martin.
[ald]
BERITA TERKAIT: