"SP dan ARB itu ibarat garam dan laut. SP garamnya, ARB lautnya, karena Nasdem tak lain adalah sempalan Golkar. Garam tidak mungkin membuat laut lebih asin lagi, alias tidak ngaruh. Malah, seperti kata pepatan "seperti menggarami laut", memasang SP duet dengan ARB adalah perbuatan sia-sia dan membuang energi," kata pengamat politik Dr. Muhammad AS Hikam, Kamis (11/7).
Memasang SP dengan ARB, menurut doktor politik lulusan Hawai University itu, adalah tindakan yang lebih didasarkan kepada kekalutan pikiran dan kepanikan ketimbang sebuah tindakan berdasarkan nalar.
Kalau SP hanya mau berpasangan dengan ARB, katanya, buat apa repot-repot mendirikan partai Nasdem. Sebaliknya, kalau ARB ujung-ujungnya mau berpasangan dengan SP, buat apa repot-repot dulu mendepak SP dan kawan-kawan dari DPP Golkar.
"Apapun perhitungannya, pasangan ARB-SP adalah pasangan yang akan kalah sebelum maju. Mungkin kalau untuk lucu-luan saja masih bagus. Atau memang petinggi-petinggi kedua parpol itu sudah begitu suntuk pikirannya? Kasihan," demikian Hikam, Wakil Rektor President University.
[dem]
BERITA TERKAIT: