SBY Pertahankan Kerjasama Daging Sapi dengan Australia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 05 Juli 2013, 16:32 WIB
SBY Pertahankan Kerjasama Daging Sapi dengan Australia
foto: presidenri.go.id
rmol news logo Dalam pertemuan tahunan ketiga yang digelar hari ini, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Australia Kevin Rudd, membahas tiga isu penting bagi kerjasama bilateral dua negara yaitu kerja sama perdagangan daging sapi, penyelundupan manusia, dan situasi Papua.

Dalam pernyataan pers yang dikirimkan Kedutaan Besar Australia di Jakarta, disebutkan bahwa dalam pertemuan itu kedua pemimpin menyambut kesimpulan dari putaran pertama Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) pada Maret 2013.

Kedua negara telah menjalin kerjasama erat di bidang ketahanan pangan, dan kedua pemimpin sepakat untuk lebih mengeksplorasi kerjasama perdagangan dan investasi di sektor pertanian, termasuk daging sapi dan industri ternak.

Dikutip dari presidenri.go.id, kerja sama perdagangan daging sapi dengan Australia dilakukan karena produksi dalam negeri Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Kerja sama ini juga meliputi investasi bersama atau joint investment dengan perusahaan lokal untuk mengembangkan peternakan sapi.

"Meski kita meningkatkan produksi dalam negeri tetapi ada kekurangan untuk memenuhi kebutuhan rakyat kita. Dalam konteks itu kita masih menjaga kerja sama daging sapi ini dengan Australia," kata Presiden SBY dalam keterangan pers bersama PM Australia Kevin Rudd, usai Pertemuan Tahunan Ketiga antara Pemimpin Indonesia-Australia di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat siang (5/7).

Sementara PM Australia Kevin Rudd sendiri menjelaskan bahwa kerja sama perdagangan dan investasi ini merupakan bagian dari kemitraan komprehensif Indonesia-Australia. Kedua negara berkomitmen untuk meningkatkannya.

"Tahap pertama negosiasi telah berlangsung bulan Maret, Bapak Presiden dan saya mendorong negosiasi agar mencapai kesepakatan secepat mungkin," ujar PM Rudd. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA