Elit Polri Jangan Tutupi Kasus Makelar Jabatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Senin, 24 Juni 2013, 22:39 WIB
Elit Polri Jangan Tutupi Kasus Makelar Jabatan
ilustrasi/ist
rmol news logo Penangkapan dua perwira Polri yang diduga terlibat makelar jabatan adalah peristiwa yang sangat mengejutkan, apalagi terjadi menjelang HUT Polri. Ind Police Watch (IPW) mendesak Polri tidak menutup-nutupi penanganan kasusnya.

"Elit-elit Polri harus membuka kasusnya secara transparan dan terang benderang, serta membawa keduanya ke pengadilan," ujar Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Senin (24/6).

Neta mengatakan isu makelar jabatan bukanlah isu baru di kepolisian. Meski sudah ada upaya dari Polri untuk memberantasnya, isu makelar jabatan tetap saja muncul.

Menurut dia, isu makelar jabatan kerap membuat perwira-perwira potensial menjadi putus asa. Sebab orang-orang tanpa prestasi tapi dekat dengan makelar jabatan dan kekuasaan bisa mendapat jabatan strategis. Sebaliknya, perwira berprestasi yang tidak punya akses hanya gigit jari.

"Sistem kaderisasi Polri terjadi seperti ular, hanya melingkar-lingkar di kalangan perwira yang itu itu saja," katanya.

Neta pun mendesak Kapolri menjelaskan secara transparan tentang penangkapan anggota polisi yang terlibat makelar jabatan ini. Apalagi ada informasi bahwa yang menangkap makelar jabatan itu adalah anggota Polri mantan penyidik KPK. Jika itu benar, hal ini menunjukkan semakin ada upaya yang kuat dari internal Polri untuk membersihkan diri, membersikan Polri dari praktek-praktek makelar jabatan.

"IPW berharap KPK dan Kompolnas segera menelusurinya agar elit-elit Polri tidak menyembunyikan kasus ini. Bagaimana pun kasus ini sangat mencoreng citra Polri," tuturnya.

"Kapolri harus memberi jaminan bahwa anggota polisi yang menangkap dan mengungkap kasus ini tidak dikorbankan, melainkan harus dilindungi. Justru polisi-polisi yang terlibat makelar jabatan harus disikat sampai habis dari tubuh Polri," demikian Neta. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA