DEMO BBM

IJTI: Polri Harus Bertanggung Jawab Atas Penembakan Wartawan di Jambi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Senin, 17 Juni 2013, 14:28 WIB
IJTI: Polri Harus Bertanggung Jawab Atas Penembakan Wartawan di Jambi
rmol news logo Kekerasan terhadap jurnalis kembali terajadi. Hari ini, Jurnalis Trans 7 di Jambi, Nugroho Anton, menderita luka serius di bagian pelipis mata ketika Polisi melepaskan tembakan saat mengamankan aksi demonstrasi yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Jambi.

Tertembaknya Nugroho Anton berawal saat ia melakukan peliputan demonstrasi menolak kenaikan BBM. Saat kondisi aksi tak terkendali, polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah demonstran yang di dalamnya ada sejumlah jurnalis, termasuk Nugroho Anton.

Saat itu juga, Nugroho tersungkur dengan luka serius di pelipis mata kanan hingga berdarah. Saat ini Nugroho Anton sedang ditangani petugas medis di ruang operasi RSUD Mat Tahir Jambi.

Dalam rilis yang disebarkan, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) mengecam tindakan aparat polisi tersebut. IJTI menegaskan represifitas itu sudah sangat keterlaluan dan harus segera ditangani secara serius oleh internal kepolisian. Kekerasan terhadap jurnalis yang tengah meliput sudah berulangkali terjadi di banyak daerah.

IJTI menyerukan kepada Polri untuk segera bertanggung jawab dan menangkap pelaku penembakan karena sudah membahayakan dan melanggar UU Pers nomor 40/1999 pasal 4 tentang kebebasan pers.

IJTI juga menyerukan kepada seluruh organisasi pers untuk melawan siapapun yang melakukan tindak kekerasan dan menghalangi tugas jurnalistik.

Atas kejadian tersebut, Ketua Umum IJTI, Yadi Hendriana, menugaskan Kepala Divisi Advokasi IJTI, Pasaoran Simanjuntak, dan Koordinator IJTI Wilayah Barat, Edy Riawan, untuk mengawal kasus ini. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA