Menanggapi hal itu, Dutabesar RRC, Liu Jianchao, dalam kunjungannya ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menyatakan, persoalan Tibet bukan soal pelarangan kebebasan berekspresi melainkan separatisme.
"Kami menghormati perbedaan ide dan perbedaan agama, tapi soal kemerdekaan tentu kami menjaga integritas negara kami" ujar Liu Jianchao dalam diskusi "Ambassador Talks: Lesson Learned from China Economics Reforms" di Auditorium FISIP UIN Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan (Senin, 27/5).
Ia juga mencontohkan soal Papua yang membuka kantor di Inggris beberapa waktu lalu. Menurutnya, soal Tibet sama seperti Papua. Saat Organisasi Papua Merdeka (OPM) membuka kantor di Inggris maka hal itu memicu banyak protes dari pemerintah. Dia tekankan, perasaan yang sama juga dialami negerinya ketika Tibet mengobarkan keinginan merdeka di dunia internasional.
"Tidak ada sangkut pautnya soal kebebasan, tapi kami ingin menjaga integritas negara kami" tegasnya lagi.
[rsn]
BERITA TERKAIT: