SBY Tak Terima Disebut Ragu-ragu Naikkan Harga BBM

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 30 April 2013, 12:44 WIB
SBY Tak Terima Disebut Ragu-ragu Naikkan Harga BBM
sby/ist
rmol news logo Presiden SBY tidak terima dikatakan pemerintah terlambat dan ragu-ragu untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

"Silakan dicek, statemen saya sama dengan yang dulu, kenaikan harga BBM adalah jalan terakhir jika tidak ada opsi lain," ujar SBY dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Hotel Bidakara Jakarta, (Selasa, 30/4).

SBY menyadari, kenaikan harga BBM bersubsidi berdampak bukan hanya kepada perekonomian semata, tapi berdampak pada sosial dan keamanan negara juga.

"Karena ada dampak ekonomis, sosial dan keamanan. Kalau harga BBM dinaikan bukan hanya di Indonesia saja dampaknya tapi di negara lain juga terjadi, makanya kita hati-hati," ungkap SBY.

Masih kata SBY, untuk menaikkan harga BBM, pemerintah sedang mengkaji dana kompensasi dan bantuan sosial untuk masyarakat miskin dengan meminta DPR RI untuk mengkaji anggaran Rancangan APBN Perubahan (RAPBN-P), dan ditargetkan selesai Mei bulan nanti. [rsn]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA