Queen Energy Indonesia Operasikan Blok Loyak Talang Gula

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Rabu, 13 Maret 2013, 22:39 WIB
Queen Energy Indonesia Operasikan Blok Loyak Talang Gula
ilustrasi/ist
rmol news logo Perusahaan migas nasional, Queen Energy Indonesia Loyak Talang Gula (QEI) bekerjasama dengan PT Pertamina EP mengoperasikan wilayah operasi Loyak Talang Gula yang berada di Muara Enim, Sumatera Selatan. Area operasi Loyak Talang Gula yang memiliki tiga lapangan punya cadangan sebesar 3 MMBO untuk OOIP dan 162 BCF atau setara 30 MMBOE untuk OGIP.

Demikian dijelaskan CEO Queen Energy Indonesia, Antonius Kristanto, dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Rabu (13/3).  

Penandatanganan kontrak kerjasama antara PT Pertamina EP dan PT QEI Loyak Talang Gula telah dilaksanakan pada 28 Desember 2012 oleh Presiden Direktur PT Pertamina EP, Syamsu Alam dan Direktur PT QEI Loyak Talang Gula, Tatang Wahyu Hidayat.

Pengoperasian rencananya akan dilakukan pada 7 sumur. Sebagai tindak lanjut QEI Loyak Talang Gula akan mengadakan survai seismic 3D untuk mendapatkan analisa modeling cadangan lebih lanjut untuk menentukan volume cadangan pasti.

Area operasi Loyak Talang Gula terletak sekitar 170 km dari Palembang dan memiliki luas 15.24 km2 di wilayah Muara Enim. Dalam tiga tahun sejak ditandatangani kontrak kerjasama operasi, QEI Loyak Talang Gula akan mengoperasikan kembali sumur-sumur yang sudah ada meliputi Candi Dua dan Candi Tiga.

"Estimasi target produksi setelah tahun ketiga sebesar 1.500 BOEPD (Barrel oil Equivalent per day)," jelas Anton.

Sebagai tindak lanjutnya, kata Anton, QEI Loyak Talang Gula akan melakukan seismic 3D sebagai studi lanjutan serta pembangunan fasilitas produksi. Diperkirakan kegiatan ini akan menghabiskan dana sebesar 7.750.000 dolar AS.

"Untuk produksi pada tahun pertama, PT QEI menargetkan 500 barrel oil equivalent per day dan akan dicapai pada pertengahan tahun 2014 dari sumur candi dua dan tiga. Blok Loyak Talang Gula merupakan lapangan migas pertama yang dikerjakan oleh Queen Energy Indonesia dalam jangka waktu 15 tahun," demikian Anton. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA