Demikian dijelaskan CEO Queen Energy Indonesia, Antonius Kristanto, dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Rabu (13/3).
Penandatanganan kontrak kerjasama antara PT Pertamina EP dan PT QEI Loyak Talang Gula telah dilaksanakan pada 28 Desember 2012 oleh Presiden Direktur PT Pertamina EP, Syamsu Alam dan Direktur PT QEI Loyak Talang Gula, Tatang Wahyu Hidayat.
Pengoperasian rencananya akan dilakukan pada 7 sumur. Sebagai tindak lanjut QEI Loyak Talang Gula akan mengadakan survai seismic 3D untuk mendapatkan analisa modeling cadangan lebih lanjut untuk menentukan volume cadangan pasti.
Area operasi Loyak Talang Gula terletak sekitar 170 km dari Palembang dan memiliki luas 15.24 km2 di wilayah Muara Enim. Dalam tiga tahun sejak ditandatangani kontrak kerjasama operasi, QEI Loyak Talang Gula akan mengoperasikan kembali sumur-sumur yang sudah ada meliputi Candi Dua dan Candi Tiga.
"Estimasi target produksi setelah tahun ketiga sebesar 1.500 BOEPD (Barrel oil Equivalent per day)," jelas Anton.
Sebagai tindak lanjutnya, kata Anton, QEI Loyak Talang Gula akan melakukan seismic 3D sebagai studi lanjutan serta pembangunan fasilitas produksi. Diperkirakan kegiatan ini akan menghabiskan dana sebesar 7.750.000 dolar AS.
"Untuk produksi pada tahun pertama, PT QEI menargetkan 500 barrel oil equivalent per day dan akan dicapai pada pertengahan tahun 2014 dari sumur candi dua dan tiga. Blok Loyak Talang Gula merupakan lapangan migas pertama yang dikerjakan oleh Queen Energy Indonesia dalam jangka waktu 15 tahun," demikian Anton.
[dem]
BERITA TERKAIT: