Untuk menjawab siapa tokoh dalam partainya yang mumpuni dan kuat mendapat dukungan, dia tak memberi jawaban jelas.
Menurutnya lagi, orang yang didaulat menjadi ketua umum mesti memimpin partai dengan hati dan cinta, bukan sekadar ambisius untuk menjadi capres ataupun cawapres.
Disinggung tentang Ketua DPR sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina yang dinominasikan, yaitu Marzuki Alie, Hayono Isman mengatakan hal itu belum final.
"Itu harus dipertimbangkan dulu. Demokrat ini sedang kritis dan harus gunakan manajemen krisis, kita sedang anjlok," ucapnya kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Senin (14/3).
Dia tak menyebut jelas pandangannya soal siapa tokoh internal yang pantas. Yang pasti, terkait Marzuki Alie, Hayono cuma menyayangkan bila ketua umum nantinya mesti rangkap jabatan sebagai pemimpin partai sekaligus pemimpin lembaga tinggi negara.
"Siapapun ketua umum harus bisa tangani krisis. Kalau mau fokus, apa bisa rangkap jabatan? Bagi saya ngga ada salahnya, tapi bisa tidak fokus? Saya khawatir tugasnya di partai dan DPR malah jadi korban," jelasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: