Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Bima Arya, memprediksi, akan marak manuver politik baik yang positif maupun negatif.
Hal itu dikatakan mantan pengamat politik itu dalam dialog kebangsaan bertajuk "Kepemimpinan Nasional: Masa Depan Indonesia di Tengah Krisis Multidimensi" oleh DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, di Kampus Uhamka, Jakarta, Jumat (4/1).
Manuver politik diperlukan, kata Bima, karena masih banyak masyarakat yang belum menentukan sikap atau pilihan politiknya. Peluang ini menjadi rebutan. Maka cara-cara negatif pun akan dilakukan demi kejayaan di pemilu.
"Siapa yang bisa mengambil suara-suara yang belum menentukan itu? Yang bisa adalah yang membaca tanda-tanda zaman," jelas Bima.
Menurut Bima, masyarakat merindukan sifat pemimpin yang tegas dan yang merakyat.
"Saya rasa ada kerinduan ketegasan dan nuansa kerakyatan. Namun yang penting pemimpin itu sesuai perkataan dengan perbuatan," pungkasnya.
Dalam acara ini hadir sebagai pembicara lain adalah politisi senior Golkar Akbar Tanjung, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, dan Rektor Uhamka.
[ald]
BERITA TERKAIT: