"Saya tidak merasa apakah itu menyanjung atau tidak. Tetapi PDIP sejauh ini konsisten di luar pemerintahan," ujar Puan di sela-sela acara peluncuran buku dan HUT ke-70 ayahandanya, Taufiq Kiemas di Balai Kartini, Jakarta, Senin (31/12).
Sedari dulu, kata dia, PDIP diajak masuk kabinet bahkan dengan tawaran kursi menteri lebih dari satu. Namun PDIP menolaknya dan tetap memilih untuk konsisten berada di barisan oposisi.
"Dari awal saja kami ditawarkan masuk ke kabinet tidak menerima, jadi kalau hanya satu kursi (Menpora) yang ditawarkan ke PDI-P ya pasti tidak usah dijawab, sudah tahu jawabannya," jawab ketua Fraksi PDIP DPR RI itu.
Isu Puan akan masuk kabinet makin kencang setelah Ketua Fraksi Partai Demorkat Nurhayati Ali Assegaf menyebut Puan cocok jadi Menpora. Selain cerdas dan santun, Puan kata Nurhayati, mumpuni sehingga cocok jadi Menpora.
Menurut Puan, boleh-boleh saja Nurhayati atau kader Demokrat lainnya menjagokan dirinya jadi pengganti Andi Mallarangeng. Tapi, urusan menteri adalah hak prerogatif SBY.
"Kalau kemudian pihak-pihak menyebut nama, itu boleh-boleh saja. Tetapi itu hak prerogatif presiden perlu kita hormati," demikian Puan.
[dem]