Demikian disampaikan pengamat politik Bonie Hargens dalam acara diskusi bertajuk "Membedah Demokratisasi dan Pemberantasan Korupsi di Indonesia" di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta (Minggu, 30/12).
Maka dengan itulah menurut Bonie, Akbar mengirimkan surat kepada DPP Partai Golkar yang intinya meminta agar elektabilitas Ical sebagai capres partai tersebut segera ditingkatkan.
"Sebagai orang yang berjasa pasca Soeharto, Akbar tidak akan ikhlas diambil alih oleh Aburizal hanya karena punya uang, maka dia menuntut mekanisme demokratis untuk penentuan capres," ujar Bonie.
Akbar yang duduk sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, ingin mengambil peran, termasuk dalam penentuan capres dari partai berlambang pohon beringin itu. Dan sebagai orang yang membesarkan Golkar pasca Orde Baru, Akbar Tandjung masih mendapatkan dukungan kuat dari kader-kader Golkar terutama di daerah-daerah.
Untuk itu, Bonie menyarakan agar Ical harus melakukan pembicaraan intensif dengan Akbar untuk memuluskan langkahnya menjadi Capres, dan jangan sampai terjadi konflik internal yang akan merugikan Ical sendiri.
"Kalau tidak
clear di Golkar, Ical tidak akan berhasil di Pileg maupun Pilpres 2014," tutup Bonie.
[ian]
BERITA TERKAIT: