Kadispenad menegaskan bahwa insan penerangan harus senantiasa melakukan refresh kemampuan, terus belajar, dan mengikuti perkembangan dunia informasi yang bergerak sangat cepat.
“Kita tidak boleh terpaku hanya pada kegiatan yang bersifat program. Siapapun kita, bila tidak melaksanakan pelatihan dan pembinaan, tidak melakukan refresh kemampuan yang dimiliki, cepat atau lambat kalian akan menjadi katak dalam tempurung, yang tidak tahu bahwa di luar tempurung itu, sudah bergerak maju,” ujar Brigjen Wahyu dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Sabtu, 11 Oktober 2025.
Ia juga mengingatkan bahwa peningkatan kemampuan tidak boleh terhalang oleh usia, sumber, atau sisa masa dinas.
Menurutnya, semangat belajar dan mengasah diri harus menjadi ciri utama insan penerangan yang profesional.
Pelatihan jurnalistik ini diikuti 72 personel penerangan dari berbagai satuan TNI AD di wilayah Jabodetabek dan Bandung secara langsung/luring (luar jaringan), serta diikuti pula oleh 46 satuan jajaran penerangan di seluruh Indonesia secara daring. Adapun materi yang diberikan meliputi dasar-dasar penulisan berita, teknik wawancara, penulisan feature, serta etika jurnalistik, dari para narasumber berpengalaman di bidang media dan komunikasi publik.
Selain pembekalan teori, kegiatan juga dilengkapi dengan sesi praktik langsung menulis berita dan fotografi jurnalistik untuk mengasah keterampilan peserta dalam menghasilkan konten berkualitas sesuai kaidah jurnalistik dan kebutuhan publikasi TNI AD.
Melalui pelatihan ini, Kadispenad berharap insan penerangan TNI AD dapat semakin profesional, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan dunia media, serta mampu menjadi garda terdepan dalam menyebarluaskan informasi positif tentang kiprah TNI AD di tengah masyarakat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan personel bidang penerangan yang secara rutin dilaksanakan Dispenad, sebagai upaya mencetak prajurit penerangan yang andal, berintegritas, dan siap mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat.
BERITA TERKAIT: