Dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Sabtu 4 Oktober 2025, tim gabungan berhasil mengevakuasi Yohanes Bouk alias Nando (22 tahun, pekerja tambang) pada Rabu malam 1 Oktober 2035 sekitar pukul 22.30 WIT. Nando ditemukan dalam kondisi selamat meski menderita sakit malaria campuran setelah lima hari bertahan hidup di dalam hutan dengan cara bersembunyi di lubang tanpa makanan dan minuman.
Tiga jenazah pekerja tambang juga berhasil dievakuasi, yakni: Marselino Lumare (32), pekerja tambang asal Sanger, berdomisili di Dekai, Yahukimo Yunus Agama (29), pekerja tambang asal Maluku, berdomisili di Dekai, Yahukimo. Roberto Agama (37), pekerja tambang asal Sanger, berdomisili di Dekai, Yahukimo.
Seluruh jenazah telah dibawa ke RSUD Dekai pada pukul 02.30 WIT Kamis, 2 Oktober 2025. Sementara korban selamat juga langsung mendapat perawatan intensif.
Tim gabungan juga berhasil mengevakuasi dua jenazah lain yang sebelumnya dilaporkan meninggal dunia di Camp Ekskavator Kali I, Distrik Seradala. Dengan tambahan evakuasi tersebut, total korban yang berhasil dievakuasi oleh Satgas Ops Damai Cartenz hingga saat ini berjumlah 7 orang meninggal dunia dan 5 orang selamat.
“Kami akan kejar dan tangkap para pelaku serta bertindak tegas secara profesional terhadap siapa pun yang terlibat dalam kejahatan bersenjata. Penegakan hukum akan dilakukan secara terukur dan sesuai hukum yang berlaku. Stabilitas keamanan di Yahukimo adalah prioritas utama,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani.
Sebagai tindak lanjut, Satgas Ops Damai Cartenz terus memperkuat koordinasi dengan jajaran kewilayahan, RSUD Dekai, serta membentuk tim evakuasi gabungan.
BERITA TERKAIT: