Buku ini diterbitkan IPB Press dan di-launcing pada Sabtu, 22 Februari 2025 melalui acara Bedah Buku di Balai Kartini, Jakarta Selatan.
Salah satu topik menarik yang dibahas Edwin dalam buku tersebut adalah bagaimana membangun karakter masyarakat khususnya di pesisir untuk cinta laut agar potensi maritim bisa dikelola dengan optimal dan berkelanjutan.
"Budaya maritim sebenarnya sudah menjadi bagian dari bangsa Nusantara sejak beberapa abad yang lalu, banyak kerajaan Nusantara yang sangat melekat dengan karakter maritim, baik dalam hal pelayaran maupun pengelolaan sumberdaya maritim, namum karakter ini mulai luntur sejak imperialisme masuk ke Nusantara," papar Edwin.
"Upaya mengembalikan karakter maritim bangsa ini perlu dilakukan langkah-langkah komprehensif dan harus dimulai sejak usia dini, lagu nenek moyangku seorang pelaut jangan hanya sekedar lagu tapi harus menjadi karakter bangsa baik di masa lalu, sekarang sampai waktu yang akan datang," jelas jebolan AAL 1991 itu dalam bukunya.
Sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, maka diperlukan upaya untuk membangkitkan kembali karakter maritim di bangsa ini mengingat konfigurasi Indonesia adalah kepulauan dimana luas lautan 75 persen dibanding daratan.
“Ekonomi Biru untuk mencapai swasembada pangan dari potensi maritim menjadi sebuah keniscayaan di samping produksi pangan berbasis daratan," demikian Edwin dalam bukunya.
BERITA TERKAIT: