
Isu ancaman maritim di negara-negara kawasan mencuat dalam
The 6th International Maritime Security Symposium (IMSS)-2025 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, 17 Februari 2025.
Ancaman yang semakin dinamis menggunakan berbagai kemutakhiran teknologi itu membawa dampak buruk kedaulatan negara.
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Erwin S Aldedharma menyatakan bahwa tantangan yang semakin kompleks di laut menuntut TNI AL mengembangkan teknologi informasi yang canggih untuk meng-counter hal tersebut.
“Kemungkinan besar ancaman tradisional dan non-tradisional akan berkembang dengan memanfaatkan teknologi canggih dan eksploitasi celah hukum,” ujar Laksdya Erwin.
Lanjut lulusan AAL 1991 ini, menyebut kunci sukses kerja sama dalam pertukaran informasi maritim di negara kawasan adalah adanya komitmen bersama dari masing-masing negara.
“Keamanan wilayah maritim kita terkait erat dengan kemakmuran kolektif bangsa. TNI AL berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan mitra kita untuk menjaga lautan bersama. Komitmen kita terhadap keamanan maritim akan menjadi faktor penentu keberhasilan upaya bersama kita,” pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: