Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi menjelaskan kronologis singkat pengugkapan ini, di mana tim Lanal Lampung menerima informasi dari masyarakat, BIN, dan BAIS tentang adanya pengiriman BBL yang akan masuk ke daerah Bandar Lampung melalui jalur darat dari Kabupaten Pesisir Barat.
"Melalui perintah lisan, Komandan Lanal Lampung Kolonel Laut (P) Dwi Atmojo memerintahkan kepada tim untuk mengintai dan memetakan informasi yang diterima," kata Yoos dalam keterangan resmi yang diterima redaksi, Selasa, 15 Oktober 2024.
Setelah itu, tim mencurigai mobil minibus yang digunakan sebagai kendaran oleh pelaku dari arah Pesisir Barat di Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, pada Minggu dinihari, 13 Oktober 2024.
Kendaraan tersebut kemudian mengarah ke Terbanggi Besar, Lampung Tengah, dan berhenti di depan sebuah Ruko yang diduga sebagai tempat penampungan BBL yang akan diselundupkan.
Baru sebentar berada di depan Ruko, terduga penyelundup merasa curiga dengan mobil dari Tim Lanal Lampung yang sedang berhenti dan mengintai di kejauhan. Mereka pun segera naik kembali ke kendaraan dan kabur.
Selanjutnya Tim Lanal Lampung segera mendekati ruko yang dicurigai tersebut yang didapati dalam keadaan tidak terkunci. Tim menemukan BBL berjumlah 194.156 ekor terdiri dari jenis mutiara dan pasir yang dikemas dalam toples di dalam kolam penyegaran.
Adapun peralatan pendukung penyegaran dan packing ulang BBL yang ditemukan dalam gudang adalah 5 kolam penyegaran besar, 8 filter air aquarium kaca, 4 filter air terbuat dari paralon, 3 unit tabung oksigen, 150 boks sterofoam, 4 unit kulkas, 12 unit pompa aquarium, 2 unit blower, 1 unit mesin pendingin, dan 1.400 toples packing.
usai dilakukan pendataan, BBL yang berhasil diamankan dilepaskan kembali ke laut.
BERITA TERKAIT: