Dalam pelepasan ini, Jenderal Agus berpesan bahwa tugas sebagai pasukan perdamaian PBB adalah hal yang tidak asing lagi bagi TNI. Hal itu bukan karena kontinuitas penugasan yang sering dipercayakan dunia, akan tetapi lebih karena landasan moral dan filosofis, serta doktrin pertahanan dan perjuangan bangsa Indonesia.
“Yaitu, cinta damai namun lebih mencintai kemerdekaan,” tegasnya saat menjadi inspektur upacara pelepasan pasukan.
Satgas yang dipimpin oleh Letkol Laut (P) Wirastya Haprabu ini terdiri dari tiga Matra, di antaranya 32 Perwira, 51 Bintara dan 20 Tamtama, serta di dalamnya terdapat wanita TNI.
Selain itu, ada juga Non ABK 16 prajurit terdiri dari 4 Perwira Penerbang (Pilot dan Copilot), 1 Flight Engineers, 4 Air Crew, 1 Perwira Kesehatan, 1 Perwira Intelijen, 1 Perwira Psikologi, 1 Perwira Penerangan, 1 Perwira Hukum, 1 Bintara Kopaska dan 1 Bintara Penyelam.
Mereka berangkat menggunakan KRI Diponegoro (DPN)-365 menggantikan KRI Frans Kaisiepo-368 yang tergabung dalam MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: