Ditandai dengan upacara penutupan yang dipimpin Asisten Operasi (Asops) KSAU, Marsda TNI Minggit Tribowo, dan pejabat USAF, Major General Mark Alan Weber, di ruang VIP Arjuna Lanud Roemin Nurjadin, Pekanbaru, Jumat (23/6).
"Hal yang paling berharga yang dapat dimaknai dari latihan bersama ini adalah hubungan yang semakin kuat dan erat antara TNI AU dan US PACAF, sebagaimana juga hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat," kata Minggit.
Tak hanya itu, Minggit juga mengapresiasi penyelenggaraan latihan, yang berhasil membangun Interoperabilitas yang solid dalam hal koordinasi, komunikasi, dan kerja sama dalam perencanaan dan pelaksanaan Operasi Udara Gabungan.
Ditambahkan Minggit, latihan ini telah menjadi ajang pertukaran pengetahuan dan berbagi pengalaman antarpersonel yang terlibat latihan. Mulai dari Interoperability Bomber Landing maupun Militery To Militery DAGR.
"Penyelenggaraan latihan ini, tentunya menjadi pengalaman berharga bagi seluruh peserta yang terlibat dalam Latihan Bilateral ini," ujar Minggit.
Dalam latihan bersama ini, TNI AU mengerahkan sejumlah pesawat tempur F-16 Fighting Falcon_dari Skadron Udara 3 Dragon, Skadron Udara 14 Tiger, dan Skadron Udara 16 Rydder.
Sementara USAF melibatkan 6 pesawat tempur F-16 dari 35th Fighter Squadron, 8th Fighter Wing Wolf Pack Kunsan Air Force Base (AFB) di bandara Gunsan, pantai barat semenanjung Korea Selatan.
Sementara untuk Latihan Interoperability Bomber Landing, USAF melibatkan 2 pesawat Bomber jenis B-52 Stratofortress. Sedangkan untuk M2MC DAGR melibatkan pasukan elite US Marine dan dari TNI AU melibatkan Pasukan Khusus Satbravo 90 Kopasgat.
BERITA TERKAIT: