Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Panglima TNI: Jangan Mudah Terprovokasi Hoax

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 28 Maret 2019, 16:39 WIB
Panglima TNI: Jangan Mudah Terprovokasi <i>Hoax</i>
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto/Puspen TNI
rmol news logo Saat ini bangsa Indonesia telah memasuki perkembangan baru, yaitu Revolusi Industri 4.0. yang memiliki dampak positif dan negatif.

Positifnya adalah mempermudah pekerjaan manusia dan negatifnya semakin maraknya penyebaran berita hoax. Dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0 ini, jangan lagi mudah terprovokasi kabar bohong alias hoax.
Demikian dikatakan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada acara Doa Bersama Panglima TNI dengan masyarakat Banten dalam rangka Latihan Kesiapsiagaan Operasional Koarmada I di PLTU Suralaya di Eco Park PT. Indonesia Power, Suralaya Cilegon, Provinsi Banten, Rabu malam (27/3).

Panglima TNI mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya para santri dan santriwati dalam menghadapi revolusi industri 4.0 untuk lebih mempererat persatuan dan kesatuan dalam menjaga keutuhan NKRI.

"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat dan khususnya para santri yang ada di seluruh Pondok Pesantren di Banten agar tidak melakukan ujaran kebencian. Hal ini harus kita lakukan bersama untuk menjaga negara Indonesia menjadi negara makmur, gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo," katanya.

Lebih lanjut Hadi mengatakan, pada tahun 2045 bangsa Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi nomor empat terbesar di dunia. Untuk menghadapi hal tersebut, Hadi meminta para generasi muda tidak boleh berdiam diri, namun harus belajar. 

Menurutnya, para santri dan santriwati adalah sumber daya manusia unggul yang telah disiapkan untuk mengisi pembangunan dalam menghadapi Indonesia emas pada tahun 2045.

"Persyaratan menghadapi Indonesia emas tahun 2045 adalah menyiapkan sumber daya manusia terutama generasi mudanya dengan menjadi manusia yang unggul, sehingga dapat menghasilkan produktifitas dan didukung dengan teknologi tinggi," ujarnya.

Panglima TNI menegaskan bahwa sejatinya persatuan dan kesatuan seluruh komponen bangsa adalah prasyarat mutlak dalam pembangunan nasional.

Pembangunan yang tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan, lanjut dia, tetapi juga menjamin kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta perlindungan bagi seluruh rakyatnya. 

"Oleh karena itulah, TNI tidak akan pernah melupakan jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional," ucapnya.

Di hadapan 5.000 orang yang hadir dalam acara doa bersama tersebut, Panglima TNI menjelaskan bahwa tujuan diadakannya Latihan Kesiapsiagaan Operasional TNI di Banten sebagai bentuk pertanggungjawaban TNI kepada rakyat karena seluruh Alutsista TNI dibeli menggunakan uang rakyat.

"Pengadaan Alutsista TNI yang modern, pendidikan dan latihan bertujuan meningkatkan profesionalisme TNI agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala ancaman baik yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri," tuturnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA