Tampaknya saat ini tengah berlangsung perundingan pengadaan kapal selam antara PT PAL Indonesia dengan
Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) dari Korea Selatan. Sebelumnya, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia sudah membeli tiga unit kapal selam kelas
Chang Bogo dari Negeri Ginseng. Berikut proses transfer teknologi. Proses ini memungkinkan Indonesia kelak membuat kapal selam sendiri secara mandiri.
Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) sendiri tidak menutup kesempatan terhadap produsen kapal selam dunia lainnya untuk berkompetisi memasarkan produk kapal selam unggulan mereka. Namun syarat transfer teknologi menjadi point penting, seperti yang diamanatkan undang-undang.
Selain DSME dari Korea Selatan, tampaknya Perancis dan Rusia juga ikut menyodorkan penawaran kapal selam unggulan mereka. Perancis menyodorkan kapal selam
Scorpene yang sudah dioperasikan AL Malaysia. Sementara Rusia mengajukan kapal selam kelas
Kilo dan
Amur.
Seperti diketahui, untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum atau
Minimum Essential Force (MEF), TNI AL membutuhkan penambahan setidaknya 12 unit kapal selam. Kini Indonesia sudah memiliki 5 unit kapal selam: 2 unit kelas
Cakra (kapal selam Type 209 buatan Jerman yang operasional tahun 1981), dan 3 unit kelas
Chang Bogo buatan DSME merupakan pengembangan Type 209 oleh Korea Selatan. Dari 3 unit kelas
Chang Bogo, 2 unit sudah diserahterimakan (
KRI Nagapasa, 2017 dan
KRI Ardadedali, 2018), sementara 1 unit sedang dalam proses penyelesaian di PT PAL.
Melihat rekam jejak yang ada, DSME tampaknya memiliki peluang besar untuk melaksanakan pengadaan kapal selam Indonesia berikutnya. Walau tidak menutup kemungkinan produsen dari negara lain bisa turut berkompetisi dengan penawaran yang lebih menarik.
Dalam perundingan yang tengah berlangsung, terkuak kabar rencananya pengadaan 3 unit kapal selam untuk TNI AL.Jenis yang akan dibeli, seperti kebanyakan kapal selam di jajaran militer dunia, yakni kapal selam jenis diesel elektrik yang dinilai cocok untuk perairan Indonesia, ada laut dangkal dan laut dalam.
[yls]