Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

IIDS 2018 Diharapkan Lahirkan Pemikiran Baru Untuk Keamanan Global

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 13 Juli 2018, 13:36 WIB
IIDS 2018 Diharapkan Lahirkan Pemikiran Baru Untuk Keamanan Global
rmol news logo . Indonesia International Defense Science Seminar (IIDSS) 2018 yang digelar Universitas Pertahanan (Unhan) merupakan forum ilmiah yang diakui masyarakat dunia. Pembicara IIDSS tahun ini lebih bergam dan banyak dibandingkan tahun lalu.

"Dibandingkan penyelenggaraan IIDS tahun lalu, maka para pembicara internasional dan peserta seminar lebih banyak dan lebih beragam latar belakang kepakarannya menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan," kata engamat pmiliter dan intelijen Susaningtyas Kertopati kepada redaksi, Jumat (13/7).

Dalam IIDS kali ini, perempuan yang akrab disapa Nuning ini menuturkan seminar IIDS dengan topik Strengthening Defense Diplomacy to Address Common Security Challenges: Weapon of Mass Destruction sangat tepat dengan kondisi situation terkini di Timur Tengah dan Semenanjung Korea.  

"Topik Terrorism and Separatism juga dinilai banyak pakar sangat tepat sebagai masukan kepada pemerintah RI. Bahkan Topik Media and Information Warfare sangat tepat dibahas di tengah maraknya fake news, hate speech dan lainnya yang sangat mengganggu masyarakat Indonesia akhir-akhir ini," tuturnya.  

Nuning berharap aparat keamanan dan kalangan akademisi dapat berinteraksi selama seminar tersebut menjadi salah satu wujud persatuan dan kesatuan.

Sementara itu Ketua IIDS Amarulla Octavian mengungkapkan seminar ini berfungsi sebagai media untuk mendalami pemikiran-pemikiran baru dalam mencermati tatanan global guna pengelolaan tatanan yang menjamin keamanan dan kesejahteraan global.

"Sasaran seminar ada tiga, yakni sukses akademik, sukses prestasi dan sukses penyelenggaraan, berfokus pada pencapaian pengakuan ilmu pertahanan sebagai disiplin ilmu setara dengan rumpun ilmu lainnya secara nasional dan internasional sekaligus diakuinya kemampuan Unhan menyelenggarakan event internasional yang memiliki standar tinggi," kata Octavian.

"Total peserta seminar diikuti lebih dari 1.000 orang terdiri dari perwakilan seluruh kedutaan dan konsulat negara lain serta organisasi internasional yang bermarkas di Jakarta, seluruh Atase Pertahanan negara sahabat, seluruh kementerian dan lembaga yang terkait aspek pertahanan, Mabes TNI, Mabes ketiga Angkatan dan Mabes Polri," tutur Octavian.

Universitas Pertahanan dari negara lain turut hadir di IIDS 2018 seperti, Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru. Dari Thailand hadir sebagai universitas yang berafiliasi bidang pertahanan dan dari Viet Nam hadir sebagai lembaga pendidikan di bawah koordinasi Kemenhan Viet Nam (setingkat Lemhannas RI). Universitas dari seluruh Indonesia, sejumlah 24, seperti dari UI, ITB, IPB, UGM dan lainnya.

Seminar ini berlangsung pada tanggal 11 dan 12 Juli 2018 di Hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta ini mengundang sejumlah pembicara yang terdiri dari 24 orang, masing-masing 14 pakar dari luar negeri, 3 dari organisasi internasional dan 7 dari Indonesia. Pembicara luar negeri berjumlah 2 orang dari Amerika Serikat, 2 dari Rusia, 2 dari Inggris, 1 dari Australia, 1 dari India, 1 dari Jepang, 1 dari Cina, 1 dari Bulgaria, 1 dari Bangladesh, 1 dari Filipina, 1 dari Malaysia, 1 dari IAEA, 1 dari ASEAN, dan 1 dari IORA.

Sedangkan jumlah moderator 6 orang dosen Unhan dari berbagai program studi dari Fakultas Strategi Pertahanan (FSP), Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP), Fakultas Keamanan Nasional (FKN) dan Fakultas Teknologi Pertahanan (FTP). [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA