Pemberian gelar untuk kedua petinggi TNI-Polri itu berlangsung di Makorem 164/WB, Jl. Lingkar Selatan No. 99, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, kemarin (Rabu, 30/5).
Panglima TNI mendapat gelar Raja Pemban Agung Yudhe Negare dan Keris Pusaka Dirte Yudhe Ayuning Jagat dan Kapolri yaitu Pating Lage Muter Jagad dan Keris Pusaka Dirte Yudhe Muter Jagat.
Gelar ini dimaksudkan pengukuhan sekaligus pengakuan masyarakat Lombok, khususnya bahwa Panglima TNI merupakan pemimpin dalam menjaga kedaulatan dan kemartabatan negara baik dari dalam maupun luar negeri.
Sedangkan gelar yang diberikan kepada Kapolri yakni sebagai pemimpin tertinggi dalam menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat seluruh nusantara.
Pemberian gelar tersebut dilakukan saat kedua petinggi TNI dan Polri berkunjung ke Pulau Lombok dalam rangka Safari Ramadhan. Ini merupakan penghargaan yang tertinggi kepada kedua pejabat TNI-Polri sesuai dengan bidangnya.
Dalam petuah Sasak tentang menjaga keamanan yang berbunyi Peririq Bale Langgak Gubuk Gempeng Bumi pair memiliki arti bersama-sama dalam menjaga tanah air.
Masyarakat Sasak sesuai dengan peninggalan leluhur bahwa dalam rangka menjaga keamanan itu harus bersinergi antara pemimpin dengan masyarakat, tanpa kebersamaan dan sinergitas mustahil keamanan dapat terwujud.
Penganugerahan tersebut ditandai dengan pengalungan selendang dan hand bouquet yang disaksikan di antaranya, Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, aslog Panglima TNI Laksda TNI Bambang Nariyono, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah, Dan Kops Brimob Irjen Polisi Rudi Sufahriadi dan Kapusbintal TNI Laksma TNI Budi Siswanto.
[wid]
BERITA TERKAIT: